Demografi Desa

Jumlah Penduduk berdasarkan data tahun 2022 sebagai berikut:

  • Jumlah Penduduk             : 1015 jiwa
  • Jumlah KK                           :  256  KK
  • Penduduk Laki Laki           :  511 jiwa
  • Penduduk Perempuan      :  504
  • Lansia                                   : 60
  • Anak-Anak                          : 218

Berada di daerah lereng pegunungan, gerbang menuju Kota Takengon sebagian besar wilayahnya terdiri dari  hamparan perkebunan kopi.

Luas wilayah hasil analisis GIS 2021 sebagai berikut:

  • Luas Wilayah                      :  180 Hektar
  • Kebun Kopi                         :  132,32 Hektar
  • Pekarangan                        :  4,56  Hektar
  • luas Kolam                          :  0,04  Hektar
  • Tanah Kosong                    :  2,21  Hektar
  • Perumahan                         :  4,5 Hektar
  • Jalan                                      :  3,94 Hektar
  • Alur                                        : 0,11 Hektar
  • Kuburan                               : 0,25 Hektar
  • TPS3R                                   : 0,04 Hektar

Terletak di dipinggiran Kota Takengon tepatnya, di sisi jalan lintas nasional Bireuen-Takengon. Kampung Paya Tumpi Baru  berbatasan langsung dengan kampung-kampung tetangga sebagai berikut:

Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Bukit Sama

Sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Paya Tumpi

Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Bukit Sama dan Kampung Timangan Gading.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Mongal dan Kampung Daling

Desa Paya Tumpi Baru merupakan “benteng”  beberapa desa di kecamatan Kebayakan dan sebagian Kota Takengon ketika curah hujan tinggi di Gunung Ujen yang menyebabkan debit air dari gunung tersebut meningkat. Pada Mei 2020  desa ini pernah diterjang oleh Banjir Bandang, yang menyebabkan belasan rumah rusak. Musibah ini juga ikut merusak perkebunan kopi warga. Banjir Bandang terjadi karena dipicu oleh rusaknya kawasan Gunung Ujen karena telah dirambah menjadi daerah perkebunan, hal tersebut menyebabkan terjadi beberapa titik longsor di kawasan Desa Paya Tumpi Baru yang berada di kaki Gunung Ujen. 

Pasca Banjir Bandang, Pemerintahan desa Paya Tumpi Baru terus berupaya melakukan upaya mitigasi bencana demi mencegah terjadinya lagi bencana alam di kawasan ini. Bersama desa-desa disekitarnya, menginsiasi pembentukan Forum Penyelamatan Gunung Ujen (Bur ni Pepanyi) yang merupakan upaya mitigasi terhadap potensi rawan bencana di Gunung Ujen. Gunung tersebut merupakan kawasan penyangga lingkungan serta serapan air untuk beberapa kampung disekitarnya.